Pages - Menu

Selasa, 16 Oktober 2018

Kebohongan – Emosi – Stres


Malam tadi seorang ahli deteksi kebohongan dihadirkan dalam suatu talk-show TV untuk menganalisa penyampaian press-conference suatu pernyataan permintaan maaf. Orang Indonnesia yang ahli ini telah lama mendalami ilmu Lie Detection. “Looking at the facial expressions of a person to determine whether or not he or she is lying might just save you from being a victim of fraud.”

University menyatakan bahwa ekspresi muka dapat mengelabui perasaan emosi sesungguhnya yang diderita oleh pembohong. Pada waktu itu sesungguhnya si pembohong mengalami stress berat. Jadi keliru kalau pembohong dapat menyembunyikan perasaan emosi. Malahan dia akan mengalami hingga menderita stres berat. Keliru bahwa oleh Walt Disney digambarkan jika seorang berbohong, karena menahan emosi dan stres kemudian tidak tertahan, hidungnya menjadi panjang, semakin berat kebohongannya semakin berat stres yang harus ditahannya, semakin panjang hidungnya bertumbuh. (Ini diceritakan secara lucu dalam animasi Pinocchio; untuk mendidik anak-anak agar tidak berbohong).


Tadi malam ahli deteksi kebohongan di TV juga menunjukkan bukti kebohongan calon presiden yang meminta maaf setelah dia mengetahui tim kemenangan pemilihan pihaknya telah berbohong. Ahli orang Indonesia itu membeberkan bahwa dari ekspresi muka dan body language, serta ucapan kata-katanya seperti dipaksakan serupa menjalankan teknik Public Speaking.

Sebaiknya janganlah menyusahkan hidup kita dengan berbohong, sebab dapat meningkatkan emosi kemudian menjadi stres dan bila tertahan lama menjadi trauma, luka bathin. Hiduplah mengikuti petunjuk Allah, tidak perlu stres. Buku Manajemen Stres agar Tidak Stres berisi banyak petunjuk agar Tidak Stres. Dapat diperoleh di toko buku GRAMEDIA dan toko buku lainnya, atau dapat menghubungi:

Penerbit Campustaka
HP/Whats App : 0812 3631 0012
E-mail : campustaka@gmail.com
Facebook : Penerbit Campustaka
Twitter : @Campustaka_Jkt
IG : @campustaka_publisher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar