Pengarang: Ludwig Suparmo
ISBN: 978-602-50071-6-3
Ukuran: 17 x 24 cm
Tebal:166 halaman
Tahun Terbit: 2018
Penerbit: CAMPUSTAKA
Dalam era kemajuan teknologi informasi, cepat
sekali berita apapun menyebar ke seluruh dunia, apalagi di era Media Sosial Digital, berita yang menggemparkan dan
menelan korban segera diunggah dan diperbincangkan orang per orang secara
sangat luas. Sejalan
dengan ilmu manajemen krisis, akademisi dan praktisi public relations dan pimpinan perusahaan/instansi perlu memahami pula tentang manajemen isu dan risiko yang dijaman digital dapat merugikan citra dan reputasi. Secara garis besar, manajemen isu & risiko disinggung dalam buku ini. Selain itu buku ini juga mengutip
kejadian penanganan manajemen krisis yang dialami perusahaan-perusahaan di
Indonesia, yang pada kenyataannya ada yang belum mengerti
betul konsep, penanganan manajemen krisis menurut ilmu komunikasi. Pendapat para pakar kehumasan diuraikan sebagai
sumbangan pemikiran akademis, ditambah pengalaman praktis penulis sebagai Account Director Public Relations di lapangan. Penulis
juga membukakan pintu untuk mengintip apa yang biasanya diberikan dalam
pelatihan manajemen krisis. Buku ini lengkap
berisi bahasan Issu, Risiko dan Manajemen Krisis dalam Ilmu Komunikasi, serta up-dates, dampak krisis hingga tahun
2017.
Bagi mereka yang bergerak di bidang kehumasan, bekerja di
Divisi Komunikasi, Public Afairs atau
Human Capital, juga sebagai Compliance Manager atau di bagian
kepatuhan, juga di bagian K3, bahkan di bagian Quality Assurance dan mereka yang menaruh perhatian pada Customer Relationship Management, studi
kasus yang dipaparkan dalam buku ini serta pengetahuan konsep Isu, Risiko dan
Manajemen Krisis merupakan tambahan wawasan praktis. Buku ini memaparkan
berbagai studi kasus maskapai penerbangan, maritim, bandara dan pelabuhan,
transportasi industri farmasi, minuman dan makanan, consumer products, oil & gas dan lingkungan hidup.
Judul: Crisis Management & Public Relations
Pengarang: Ludwig Suparmo
ISBN: 979-062-302-X
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 158 halaman
Tahun Terbit: 2011
Penerbit: INDEKS
Runtuhnya
Menara Kembar di New York karena serangan teroris pada tanggal 11 September
2001, yang kemudian lebih dikenal sebagai peristiwa “Nine Eleven” (9/11)
menjadikan ilmu komunikasi manajemen krisis begitu penting. Teknologi Informasi
yang canggih demikian cepatnya memberitakan peristiwa yang menggetarkan dunia.
Pemerintahan Bush harus cepat mengeluarkan statement
dan mengumumkan secara strategis ke semua sekutunya, agar mendapat dukungan
penuh. Strategi manajemen krisisnya cukup berhasil segera mendapat dukungan
Tony Blair, Perdana Menteri Inggris ketika itu, juga sekutu lainnya dari Eropa.
Pencitraan negara adidaya Amerika Serikat yang kebobolan kelemahan intelijen
harus cepat diperbaiki. Dalam ilmu komunikasi dikenal sebagai istilah damage control.
Damage
control dalam krisis besar lainnya yang dialami Amerika Serikat lebih apik
ditangani olah Barrack Obama, ketika ambruknya anjungan lepas pantai British
Petroleum (BP) di bulan April 2010, di Teluk Meksiko, yang menyebabkan tumpahan
minyak mentah mengotori pantai Lousiana. Obama langsung turun tangan, membela
kepentingan rakyat nelayan dan penduduk pantai Lousina, sehingga BP langsung
bersedia mentransfer US$100 juta dan kemudian sebesar US$20 miliar diatur oleh
administrator pembayaran jasa independen. Presiden Obama memerintahkan agar
tuntutan klaim harus cepat dibayarkan kepada masyarakat yang terimbas dampak
tumpahan minyak mentah tersebut.
Penulis buku ini berhasil merangkum
kejadian “kecelakaan” besar tersebut dengan mengutip apa yang dipublikasikan
oleh The Times sebagai “From
Tragedy to Public Relations Disaster” dan karena jeleknya penanganan
manajemen krisis dalam bidang ilmu komunikasi, media Amerika dan media dunia
mencemooh CEO British Petroleum, Tony Hayward, hingga menyebabkan penggantian
kedudukannya oleh pejabat lain.
Buku ini menjadi lebih bermakna
dengan menyandingkan penanganan tragedi lainnya di AS sebagai contoh kasus
penanganan yang sangat baik bahkan mendapat pujian dari media seluruh dunia, ketika
beberapa orang meninggal setelah menelan obat analgetic Tylenol buatan Johnson & Johnson. Oleh ahli manajemen
keberhasilan tim krisis diberikan julukan sebagai penyelamat dan pemenang “From Tragedy to Champion.”
Menyandingkan kasus
pecahnya tanker Exxon Valdes karena menabrak karang di pantai Alaska, yang
mengotori seluruh pantai, jauh dari pemukiman perkotaan; seharusnya komunikasi
ke dunia luar tidak terkecuali, tetapi juga harus ditangani secara benar.
Simak, bagaimana pemimpin perusahaan minyak sebesar Exxon tidak tanggap dan
merugikan pencitraan perusahaan.
Kasus lain yang menjadi bahasan
dalam buku ini yang terjadi di negara kita sendiri adalah semburan lumpur panas
Lapindo Brantas, sebagian penanganan komunikasi kehumasannya dikutip dalam buku
ini, sehingga masing-masing kita dipersilahkan menganalisis buruk/baiknya
penanganan manajemen krisis peristiwa ini. Juga kasus keracunan gas dari pabrik
pestisida di Bophal, India, diceritakan kembali sebagai contoh penanganan
manajemen krisis yang jelek.
Dari segi akademis penulis berhasil
mengumpulkan dasar-dasar penanganan manajemen krisis public relations, melalui menyimak sekelumit ilmu manajemen risiko,
mempertegas prinsip-prinsip penanganan manajemen krisis yang dikemukakan oleh
beberapa ahli public relations dan
cara menangani dengan baik hubungan dengan media, sebagai sarana dan prasarana
utama dalam ilmu komunikasi.
Penulis adalah mahasiswa saya ketika
menempuh pendidikan Magister Manajemen Ilmu Komunikasi. Selama menjadi
mahasiswa menunjukkan potensi berpikir
kritis didukung oleh wawasannya yang cukup luas berkat banyak pengalamannya
bekerja di bidang yang relevan.
Buku ini sangat bermanfaat bagi
akademisi, mahasiswa maupun dosen, juga praktisi dan manajer di industri/perusahaan/organisasi
karena setiap saat perlu siap menghadapi dan sanggup menangani masa krisis.
Judul: Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations
Pengarang: Ludwig Suparmo
ISBN: 979-062-240-6
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 164 halaman
Tahun Terbit: 2010
Penerbit: INDEKS
Public Relations dan Ilmu Komunikasi merupakan dua hal yang tak terpisah. Keduanya merupakan kesatuan dari dinamika kehidupan masyarakat. dan Ilmu Komunikasi merupakan dua hal yang tak terpisahKegiatan public relations adalah juga kegiatan komunikasi. Public Relations merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan lembaga atau organisasi dengan publik atau masyarakatnya. Untuk mewujudkan komunikasi dengan publik atau masyarakatnya, public relations dilakukan dalam bentuk yangberagam. Bentuk komunikasi dapat berupa tatap muka langsung seperti seminar atau workshop, interaktif melalui media massa, sampai event atau kegiatan ajang hiburan bagi publik atau masyarakat. Komunikasi melalui event atau ajang inipun beragam kegiatannya. Ada yang disebut road-show, product launching, exhibition atau pameran, seni dan olahraga, dan lain sebagainya. Saudara Ludwig Suparmo adalah praktisi dalam profesinya yang dimulai dari sales & sales promotion, hingga advertising, marketing, dan duapuluh tahun terakhir di bidang public relations. Pengetahuan dan pengalamannya sebagai praktisi mendorongnya belajar terus hingga ke jenjang strata dua, Magister Ilmu Komunikasi; lulus dengan pujian dalam waktu singkat. Di sisi lain saudara Ludwig Suparmo sejak lama juga aktif dalam dunia pelatihan untuk banyak perusahaan dan organisasi ternama serta di dunia pengajaran di sekolah tinggi maupunn universitas. Karya tulisnya selama mengikuti pendidikan strata dua telah dikumpulkan dan dirangkum sebagai karya tulis yang patut mendapat sambutan. Isi karya tulisnya merupakan curahan pemikiran praktisi yang dituangkan dengan mengikuti metode pemikiran ilmiah. Cara penyampaian pemikirannya terasa lugas sebagai artikel, dengan analisis yang kritis, evaluatif, penuh komentar disertai dengan saran dan harapan. Cara demikian mencermikan gaya saudara Ludwig Suparmo yang karekteristiknya tidak sama dengan para penulis buku ajar, textbook, pada umumnya. Banyak contoh nyata yang diangkatnya sebagai bahan pemikiran, dengan mengikuti pemikiran metodologis, analisis yang kritis yang bersifat penilaian, memberikian pemecahan masalah, disertai dengan saran dan harapan. Buku ini dapat menjadi acuan atau pedoman bagi para peminat ilmu komunikasi khususnya bidang public relations dan terutama mahasiswa jenjang S1 maupun S2. Buku ini juga merupakan kilas balik bagi praktisi yang pernah menjalankan kegiatan public relations sejenis ataupun yang sedang merancang dan menghadapi masalah komunikasi dalam organisasi atau bisnis perusahaan yang sedang dikelolanya.
Drs. Ali Djahri
Lektor Kepala
Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Indonesia
Prof. Dr. Harsono Suwardi, M.A.
Professor Emeritus, Universitas Indonesia, merangkap Ketua Jurusan Manajemen Ilmu Komunikasi Program
Magister dan Program Doktor Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid, Jakarta
Magister dan Program Doktor Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid, Jakarta
Judul: Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations
Pengarang: Ludwig Suparmo
ISBN: 979-062-240-6
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 164 halaman
Tahun Terbit: 2010
Penerbit: INDEKS
Public Relations dan Ilmu Komunikasi merupakan dua hal yang tak terpisah. Keduanya merupakan kesatuan dari dinamika kehidupan masyarakat. dan Ilmu Komunikasi merupakan dua hal yang tak terpisahKegiatan public relations adalah juga kegiatan komunikasi. Public Relations merupakan salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan lembaga atau organisasi dengan publik atau masyarakatnya. Untuk mewujudkan komunikasi dengan publik atau masyarakatnya, public relations dilakukan dalam bentuk yangberagam. Bentuk komunikasi dapat berupa tatap muka langsung seperti seminar atau workshop, interaktif melalui media massa, sampai event atau kegiatan ajang hiburan bagi publik atau masyarakat. Komunikasi melalui event atau ajang inipun beragam kegiatannya. Ada yang disebut road-show, product launching, exhibition atau pameran, seni dan olahraga, dan lain sebagainya. Saudara Ludwig Suparmo adalah praktisi dalam profesinya yang dimulai dari sales & sales promotion, hingga advertising, marketing, dan duapuluh tahun terakhir di bidang public relations. Pengetahuan dan pengalamannya sebagai praktisi mendorongnya belajar terus hingga ke jenjang strata dua, Magister Ilmu Komunikasi; lulus dengan pujian dalam waktu singkat. Di sisi lain saudara Ludwig Suparmo sejak lama juga aktif dalam dunia pelatihan untuk banyak perusahaan dan organisasi ternama serta di dunia pengajaran di sekolah tinggi maupunn universitas. Karya tulisnya selama mengikuti pendidikan strata dua telah dikumpulkan dan dirangkum sebagai karya tulis yang patut mendapat sambutan. Isi karya tulisnya merupakan curahan pemikiran praktisi yang dituangkan dengan mengikuti metode pemikiran ilmiah. Cara penyampaian pemikirannya terasa lugas sebagai artikel, dengan analisis yang kritis, evaluatif, penuh komentar disertai dengan saran dan harapan. Cara demikian mencermikan gaya saudara Ludwig Suparmo yang karekteristiknya tidak sama dengan para penulis buku ajar, textbook, pada umumnya. Banyak contoh nyata yang diangkatnya sebagai bahan pemikiran, dengan mengikuti pemikiran metodologis, analisis yang kritis yang bersifat penilaian, memberikian pemecahan masalah, disertai dengan saran dan harapan. Buku ini dapat menjadi acuan atau pedoman bagi para peminat ilmu komunikasi khususnya bidang public relations dan terutama mahasiswa jenjang S1 maupun S2. Buku ini juga merupakan kilas balik bagi praktisi yang pernah menjalankan kegiatan public relations sejenis ataupun yang sedang merancang dan menghadapi masalah komunikasi dalam organisasi atau bisnis perusahaan yang sedang dikelolanya.
Drs. Ali Djahri
Lektor Kepala
Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar